ArsipKetua AJI Kota Jayapura: Polisi Tidak Profesional Dalam Kasus Paniai

Ketua AJI Kota Jayapura: Polisi Tidak Profesional Dalam Kasus Paniai

Selasa 2014-12-09 18:22:00

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura, Victor Mambor mengatakan, dalam menyikapi peristiwa di Kabupaten Paniai, Papua, aparat keamanan tidak bertindak secara professional karena mengaburkan fakta yang terjadi.

“Kita wartawan jangan terus bersandar kepada keterangan Polisi, karena mereka yang justru kaburkan informasi, saya lihat mereka bertindak sangat tidak professional,” kata Mambor, saat memberikan keterangan pers, didampingi Ketua DAP Paniai, Jhon NR Gobay, dan Peneas Lokbere dari Koalisi HAM, sore tadi.

 

Victor menjelaskan, semua wartawan sejak siang hari melakukan konfirmasi kepada Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Paniai, dan Kabid Humas Polda Papua, namun tidak mendapatkan informasi yang pasti.

 

“Saya sendiri telepon Kapolres Paniai sejak siang hari tapi nomor tidak aktif, Kabid Humas juga mengatakan sedang melakukan konfirmasi, tapi sampai malam hari tidak ada konfirmasi, ini sangat kami sayangkan,” tegasnya.

 

Karena itu, Victor meminta wartawan tidak serta merta mempercayai sumber kepolisian, karena banyak fakta yang di putar balikan dalam keterangan lanjutan yang diterima saat ini.

 

“Saya katakan Polisi tidak professional karena mereka punya sumber daya besar, tapi tidak bisa mendapatkan informasi yang akurat,” tegas Victor.

 

Menurutnya, hal ini terlihat dari simpang siurnya keterangan Polisi dan TNI yang diterima wartawan, sehingga membuat publik banyak bertanya-tanya tentang informasi yang pasti.

 

“Polisi dan TNI saya lihat kalah cepat menyampaikan informasi dari kita, karena dewan adat sudah lebih dulu memberitahukan kepada wartawan.”

 

“Kita bisa lihat Polisi bilang Koramil di serang, padahal dewan adat mengataan tidak ada, kemudian bilang lagi anggota dipanah, padahal kalau lihat lima anak itu ditembak, saya lihat Polisi mengaburkan fakta sebenarnya,” katanya.

 

Pemimpin redaksi Tabloid Jubi ini juga menyayangkan tindakan Polisi yang menghalangi-halangi wartawan, sebab ia mendengar informasi dari wartawan yang menyebutkan Kabid Humas Polda Papua memarahi wartawan yang mendapatkan informasi dari dewan adat.

 

“Tidak boleh menghalangi wartawan untuk melakukan peliputan, agar publik bisa mendapatkan informasi yang baik dan benar,” katanya.

 

Sementara itu, Peneas Lokbere, anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Penegakan Hukum dan HAM meminta tim independen melakukan investigasi secara menyeluruh terkait pelanggaran HAM berat di Paniai.

 

"Kami bisa katakan aparat melakukan pelanggaran HAM berat, karena itu pihak-pihak yang melakukan penembakan harus diusut tuntas, agar keluarga mendapat keadilan," tegasnya. 

 

OKTOVIANUS POGAU 

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

0
“Pemerintah kita gagal dalam mengatasi layanan penerangan di Dekai. Yang kedua itu pendidikan, dan sumber air dari PDAM. Hal-hal mendasar yang seharusnya diutamakan oleh pemerintah, tetapi dari pemimpin ke pemimpin termasuk bupati yang hari ini juga agenda utama masuk dalam visi dan misi itu tidak dilakukan,” kata Elius Pase.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.